Flash Sale – Akhir-akhir ini banyak banget e-commerce yang bikin promo diskon gede-gedean untuk setiap produk dalam waktu singkat. Nah, sistem penjualan itu biasa kita kenal sebagai flash sale.

Nah, dengan flash sale, mulai dari toko online sampai marketplacenya pun bisa lebih unggul dari kompetitornya karena menjual produk dengan harga murah dalam waktu singkat, pembeli pun akan lebih memilih menunggu produk tersebut dijual saat flash sale.

Kali ini, kita akan membahas tentang flash sale. Di sini, kita bakal belajar bagaimana caranya flash sale bisa bikin target penjualan makin naik. Yuk, kita bahas bersama-sama!

Apa Itu Flash Sale?

Kalau secara literalnya, flash sale berarti “penjualan kilat”, berasal dari kata flash berarti “kilat” dan sale yang berarti “penjualan”.

Tapi, flash sale itu sebenarnya adalah strategi penjualan yang di mana pelaku usaha menawarkan promosi atau diskon dengan batas jangka waktu yang ditentukan, biasanya 2 sampai 3 jam.

Dalam flash sale, ada tiga unsur yang akan selalu ada di dalamnya:

• Promo diskon harga besar-besaran
• Waktu penjualan yang singkat
• Jumlah produk yang terbatas

Ketiga unsur di atas itu lah yang membedakan flash sale dengan promo diskon biasa.

Flash sale bisa memicu impulse buying pada calon pembelinya untuk membeli produk yang mereka inginkan secepat-cepatnya dengan harga yang jauh lebih murah dari harga aslinya.

Tujuan adanya flash sale pun bermacam-macam, ada yang tujuannya sekedar untuk meningkatkan penjualan jangka pendek, makanya flash sale sering diadakan saat Hari Belanja Online Nasional (Harbolnas) pada 11.11 atau 12.12, atau bahkan mendekati hari besar seperti Natal, Idul Fitri atau Idul Adha, atau Imlek.

Terkadang, di dalam flash sale, pelaku usaha cuma menyediakan produk dalam pilihan terbatas. Dari kasus ini, flash sale juga bisa untuk cuci gudang stok-stok lama suatu produk yang berlebih dalam waktu singkat.

Flash sale juga bisa untuk membangun brand awareness terhadap audiens. Maksudnya, dari flash sale itu lah pelaku usaha bisa memperkenalkan produk yang dijualnya lengkap dengan kelebihan yang dimiliki. Apalagi, calon konsumen lebih memilih untuk membeli produk yang ada diskonnya. Kalau produkmu memang bagus, pasti akan semakin dilirik calon pembeli yang tertarik sehingga bisnismu auto cuan.

Apa Kelebihan dan Kekurangan Flash Sale?

Salah satu kelebihannya adalah flash sale beneran bisa bikin usaha berkembang, loh! Reuters mengungkapkan selama 2012, perkembangan usaha yang menggunakan e-commerce naik dua kali lipat saat mereka menggunakan strategi flash sale.

Selain itu, ada kelebihan lain dari flash sale, yaitu omzet penjualan jadi selancar jalan tol dalam waktu singkat. Alasannya adalah ketika kamu menjual produkmu saat flash sale berlangsung di marketplace, produkmu akan dilihat lebih banyak pengguna.

Produk bisnismu yang dijual secara flash sale bisa memancing pengguna marketplace untuk auto check out produk tersebut dan bahkan ada yang berpikir untuk mampir ke toko onlinemu untuk membeli produk-produk lain yang dijual. Alhasil, kamu pun jadi untung berlipat-lipat.

Flash sale juga bisa bikin reputasi toko onlinemu jadi makin bagus. Di dalam marketplace, biasanya ada ranking toko yang menggambarkan kredibilitasnya. 

Kalau produkmu emang berkualitas bagus, pembeli-pembeli yang membeli produkmu di flash sale pasti akan memberikan nilai positif untuk tokomu, sehingga tokomu akan semakin terkenal bagus kredibilitasnya.

Akan tetapi, tetap ada kelemahannya. Kelemahan flash sale bukan dari segi pelaku usahanya, melainkan dari segi konsumennya. Loh kok?

Karena flash sale ditunggu banyak pengguna, akan banyak yang mengakses marketplace. Alhasil, akses menuju marketplace jadi lebih susah karena sistemnya jadi lebih “berat”. 

Sekalipun berhasil masuk, proses check out akan jadi terhambat karena sistemnya “berat” tadi. Kalau sistemnya sudah “berat”, pengguna tidak bisa membayar belanjaannya karena data belanjaannya bermasalah.

Selain itu, flash sale juga bisa merugikan pelaku usaha kalau mereka tidak memperhitungkan harga jual dan keuntungan yang didapatkan. Alasannya, diskon flash sale yang diberikan jauh lebih besar (biasanya sekitar 50%–70%) sehingga margin keuntungannya jadi lebih rendah.

Kalau kamu nggak bisa memberikan customer service yang terbaik untuk pelangganmu saat flash sale, siap-siap reputasi toko onlinemu jadi rusak karena kamu telanjur dikenal sebagai seller yang buruk oleh pembeli.

Baca Juga : Membuat Website Responsive yang Gampang Dengan 3 Trik Ini!

Bagaimana Cara Melakukan Flash Sale?

Untuk melakukan flash sale tanpa boncos, kamu bisa menerapkan trik-trik berikut ini:

• Tentukan tujuan ikutan flash sale

Sebelum ikutan, kamu nggak bisa sembarangan mengadakan flash sale. 

Tentukan dulu tujuanmu mengadakan strategi penjualan ini, apa karena kamu mau cuci gudang stok-stok lama, meningkatkan jumlah pengunjung toko onlinemu, atau memperkenalkan produk barumu.

Dari sini, kamu jadi tahu apa yang harus kamu lakukan. Selain itu, kamu juga perlu mempelajari target pasar, sehingga kamu tahu cara promosi atau diskon yang sesuai dengan target pasarmu.

• Tentukan produk yang ingin dijual di flash sale

Cara ini sesuai dengan yang di atas. Selain menentukan produk yang akan dijual, kamu juga perlu menentukan penawaran yang sesuai dengan calon pembeli produkmu.

Kalau penawaranmu sesuai dengan calon konsumen, mereka pasti akan langsung tertarik dengan flash sale yang kamu adakan.

Tapi, jangan lupa cek inventaris stok produkmu juga, pastikan jumlahnya cukup untuk memenuhi pesanan yang akan datang.

• Promosikan ke audiens

Supaya banyak yang ikutan, kamu perlu membangun antusiasme calon konsumenmu dulu.

Kamu bisa mencoba menggunakan email marketing (strategi pemasaran lewat email) atau buat konten di media sosial tentang program flash sale.

Untuk mempromosikannya, pentingkan unsur psikologis yang digunakan supaya calon konsumen beneran tertarik dengan produk-produk yang dijual di flash sale.

Biasanya, diskon dalam bentuk persentase cocok untuk mempromosikan produk yang berharga di bawah 1 juta. Sementara untuk produk yang berharga di atas 1 juta bisa menggunakan cara promosi diskon berbentuk nominal.

• Tentukan batas waktu flash sale

Karena kita mengadakan flash sale, pastikan durasi waktu yang diberikan tidak terlalu lama dan juga tidak terlalu cepat. Tujuannya supaya kamu bisa membuat calon pelanggan merasa FOMO (fear of missing out).

Untuk yang mempunyai toko online di marketplace, biasanya flash sale diadakan selama 2 sampai 3 jam. Tapi, kalau kamu punya website toko online sendiri, 12–1 hari sudah cukup untuk meningkatkan jumlah pembelian produk.

• Persiapkan jasa pengiriman

Namanya flash sale, pelanggan pun mau produknya cepat sampai di tangan. Jadi, jangan lupa pastikan jasa pengiriman yang kamu gunakan bisa tepat waktu mengirimkan belanjaan online sehingga pelanggan bisa langsung mendapatkan produknya.

Perlu diketahui juga setiap flash sale yang diadakan pada Hari Belanja Online Nasional atau hari-hari besar, jasa pengiriman barang akan lebih sibuk dari hari biasanya sehingga durasi pengiriman bisa sedikit terlambat. Jadi, perhatikan juga hal yang satu ini.

Penutup

Bisa dibilang, flash sale bisa bikin bisnismu auto gacor nih! Karena kamu bisa menjual produk-produkmu dalam waktu singkat, apalagi kalau kamu berpikir untuk cuci gudang stok-stok lama.

Oh ya, karena terkadang sistem marketplace sering “berat” di sesi-sesi flash sale, kamu bisa mencoba membuat website toko online sendiri.

Caranya, kamu bisa buat website sendiri di Konekios!

Dari Konekios, kamu bisa mendapatkan website toko online yang lengkap dengan hosting website yang nggak bikin website toko onlinemu down terus. Apalagi websitemu akan mendapatkan storage sebesar 1 GB plus custom domain buatanmu sendiri.

Biar makin gampang bertransaksi, kamu juga akan mendapatkan fitur payment gateway yang bisa digunakan untuk bank dan e-wallet. Selain itu, Konekios juga menyediakan kerja sama kepada jasa-jasa pengiriman paket di Indonesia yang dijamin nggak bikin produk belanjaan telat sampainya.

Yuk, bikin bisnismu gacor dengan Konekios!